TUGAS BAHASA INDONESIA
Nama: Anita Sari
Kelas: 2e
Pend. Matematika
NPM: 201113500538
2. Salah satu ragam bahasa yang dapat digunakan dalam
komunikasi adalah ragam lisan dan tulis. Jelaskan kembali mengenai kelebihan
dan kelemahan kedua ragam tersebut?
Jawab:
Kelebihan ragam bahasa
lisan:
·
Dapat
disesuaikan dengan situasi
·
Faktor
kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain misalnya berupa gerak anggota
badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan
gerak-gerik pembicara
·
Lebih
bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas bahasa yang dituturkan
oleh penutur
·
Bahasa
lisan lebih ekspresif
Kelemahan ragam bahasa
lisan:
·
Apa
yang dibicarakan terkadang terlihat menonjol pengaruh logat/dialek daerahnya
·
Dipengaruhi
oleh waktu dan kondisi
·
Apa
yang dibicarakan belum tentu dapat dimengerti oleh pendengarnya
·
Aturan-aturan
bahasa yang digunakan seringkali menggunakan ragam tidak formal
Kelebihan ragam bahasa
tulis:
·
Adanya
penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan suatu kalimat
·
Dapat
digunakan untuk menyampaikan suatu informasi
·
Tidak
terikat pada kondisi dan waktu seperti ragam lisan
·
Dapat
memperkaya kosakata
Kelemahan ragam bahasa
tulis:
·
Perlu
pemahaman kalimat bagi pembaca
·
Tidak
dapat bertemu langsung
·
Sering
terjadi salah pengertian
·
Informasi
atau berita yang disajikan belum tentu akurat
5. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda
menyatakan “Kami putra putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa pemersatu,
bahasa Indonesia”. Apa maksud dari isi ikrar tersebut dan hubungannya dengan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara?
Jelaskan pula perbedaan kedua konsep tersebut!
Jawab:
Maksud dan hubungannya isi ikrar tersebut dengan kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu, kedudukan bahasa
Indonesia berada diatas bahasa-bahasa daerah yang berfungsi sebagai lambang
kebanggaan Nasional, lambang Identitas Nasional, sebagai alat pemersatu
berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya,
selain itu sebagai alat penghubung antarbudaya daerah. Sedangkan sebagai Bahasa
Negara yaitu, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi dilembaga
pendidikan, Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan juga
sebagai Bahasa
resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi modern.
Perbedaan kedua konsep tersebut antara lain
sebagai berikut:
·
Perbedaan dari segi wujudnya
Apabila kita mendengarkan pidato
sambutan Menteri Sosial dalm rangka peringatan Hari Hak-hak Asasi Manusia,
berbeda sekali penggunaan bahasa yang digunakan pada waktu kita berkenalan
dengan seseorang yang berasal dari daerah atau suku yang berbeda. Perbedaan secara khusus memang ada,
misalnya penggunaan kosakata dan istilah. Hal ini disebabkan oleh lapangan
pembicaraannya berbeda. Dalam lapangan politik diperlukan kosakata tertentu
yang berbeda dengan kosakata yang diperlukan dalam lapangan administrasi.
Begitu juga dalam lapangan ekonomi, sosial, dan yang lain-lain. Akan tetapi,
secara umum terdapat kesamaan. Semuanya menggunakan bahasa yang berciri baku.
·
Perbedaan dari proses terbentuknya
latar
belakang timbulnya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara jelas-jelas berbeda. Adanya
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan
bangsa Indonesia pada waktu itu. Putra-putra Indonesia sadar bahwa persatuan
merupakan sesuatu yang mutlk untuk mewujudkan suatu kekuatan. Semboyan “Bersatu
kita teguh bercerai kta runtuh” benar-benar diresapi oleh mereka. Mereka juga
sadar bahwa untuk mewujudkan persatuan perlu adanya saran yang menunjangnya.
Dari sekian sarana penentu, yang tidak kalah pentingnya adalah srana komunikasi
yang disebut bahasa. Dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa
Indonesia yang lingua franca itu, maka ditentukanlah ia sebagai bahasa
nasional.
Berbeda
halnya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi. Terbentuknya bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dilatarbelakangi oleh kondisi bahasa
Indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakiannya ke hampir
seluruh wilayah Indonesia dan dikuasai oleh sebagian besar penduduknya. Di
samping itu, pada saat itu bahasa Indonesia telah disepakati oleh pemakainya
sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada saat ditentukannya sebagai
bahasa negara/resmi, seluruh pemakai bahasa Indonesia yang sekaligus sebagai
penduduk Indonesia itu menerimanya dengan suara bulat.
·
Perbedaan
dari segi fungsinya
fungsi
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berbeda sekali dengan fungsi
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Perbedaan itu terlihat pada
tempat pemakaian dan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi itu. Kapan
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dipakai, kiranya sudah kita
ketahui.
Kita
menggunakan sebagai bahasa negara/resmi dipakai sebagai alat penghubung
antarsuku, misalnya, karena kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di wilayah
tanah air Indonesia. Sehubungan dengan itu, apabila ada orang yang berbangsa
lain yang menetap di wilayah Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia, dia tidak
mempunyai tanggung jawab moral untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai
fungsi tersebut.
6.
Untuk mencapai keefektifan, perlu mencakup enam syarat yaitu kesatuan,
kepaduan, kepararelan, ketepatan, kehematan, dan kelogisan. Tolong jelaskan
tentang kepaduan, kehematan, dan kelogisan dengan disertai contohnya?
Jawab:
·
Kepaduan
atau koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termaksud unsur pembentuk kalimat adalah kata,
frasa, klausa, serta tanda baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalam kalimat. Contohnya:
a. Kalimat yang unsurnya tidak koheren:
-Kepada
setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak memiliki
subjek/ subjeknya tidak jelas).
-Saya
punya mobil baru saja dibeli. (struktur kalimat tidak benar/rancu).
b. Kalimat yang
unsurnya koheren:
-Setiap
pengendara mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
-Mobil
saya baru dibeli.
·
Kehematan
adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat di
sini berarti tidak memakai kata-kata mubazir; tidak mengulang subjek; tidak
menjamak kata yang memang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata, diharapkan
kalimat menjadi padat berisi.
Contohnya:
§ Kalimat yang tidak hemat kata:
a. Sekarang hari Jumat, besok hari
Sabtu.
b.
Manajer itu dengan segera
mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan direkturnya.
§ Kalimat yang hemat kata:
a.
Sekarang
Jumat, besok Sabtu.
b.
Manajer itu segera mengubah
rencana setelah bertemu direkturnya.
·
Kelogisan adalah terdapatnya kalimat yang logis atau
masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut
adanya pola pikir yang sistematis (runtut, teratur, dalam perhitungan angka dan
penomoran).Contohnya:
§ kalimat
yang lemah dari segi logika berbahasa:
a.
Kambing
sangat senang bermain hujan. (padahal kambing tergolong binatang yang anti air)
b.
Karena lama tinggal di asrama
putra, anaknya semua laki-laki. (apa hubungannya tinggal di asrama putra dengan
mempunyai anak laki-laki)
c.
Kepada Bapak (Dekan), waktu dan
tempat kami persilahkan. (waktu dan tempat tidak perlu dipersilakan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar