Kamis, 21 Juni 2012

contoh essai


Bumi cinta Karya Habiburrahman EL-Shirazy

Setelah Dalam Mihrab Cinta, Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, pada 2010 lalu, Habiburrahman El Shirazy kembali menerbitkan novel yang menurut saya lebih memikat, yaitu Bumi Cinta. Tokoh utama yang bernama Muhammad Ayyas dimana ketika ia dihadapkan oleh musuh imannya dalam negara yang menuhankan kebebasan, free sex,pornografi, dan pornoaksi,yaitu negara Rusia. Sepanjang riset, Rusia adalah negeri paling bebas sedunia, sebagian besar penduduknya adalah penganut faham free sex radikal. Di negara seperti Rusia, orang-orang yang beriman tidaklah mudah menjaga dan mempertahankan imannya. Dan di Rusia itulah, tokoh beriman sekaligus seorang santri bernama Muhammad Ayyas berjuang mati-matian menghadapi musuh-musuh iman. Ia berjuang sampai titik darah penghabisan. Tokoh Ayyas dalam novel ini dihadirkan sebagai sosok yang tidak mengharapkan pujian dan mengundang rasa kasihan bagi orang-orang yang mencintai dan berempati padanya. Ia juga sebagai tokoh yang takut dibenci dan dicaci bagi orang yang tidak menyukainya. Muhammad adalah hamba Allah yang terus berjuang mempertahankan keimanan, keyakinan dan akidahnya. Perjuangan yang tidak ringan dan tidak mudah. Apalagi sebagai manusia biasa, imannya terkadang bertambah, terkadang berkurang. Selain novel ini didukung oleh latar belakang kehidupan agama, didukung juga oleh ideologi, latar sosial, latar tempat serta suasana yang penuh konflik. Akankah iman dan kehormatan tokoh Muhammad Ayyas ini dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi nonik-nonik muda Moskwa, yang kecantikannya tiada tara? Dan apakah ia dapat menghadapi semua tantangan dan cobaan yang diberikan Allah kepadanya di negeri Rusia itu? Untuk lebih jelasnya sebaiknya kita baca kisahnya dalam novel yang berjudul Bumi Cinta karya Habiburahman El Shirazy ini.
Seorang mahasiswa muslim yang berkebangsaan Indonesia bernama Muhammad Ayyas sedang ditugaskan untuk melakukan riset Sejarah Islam di Rusia untuk memenuhi gelar Magister yang tengah dijalaninya di Universitas India. Muhammad Ayyas yang sebelumnya menyelesaikan Sarjananya di Universitas Madinah ini berniat ingin mengerjakan tugas penelitian dari dosen pembimbingnya yaitu mengenai Kehidupan Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stalin. Setibanya di Rusia, Muhammad Ayyas yang kerap dipanggil Ayyas disambut oleh teman lamanya Devid, mahasiswa Indonesia yang kini sedang menuntut ilmu di negara tersebut. Devidlah yang mencarikan apartemen untuk tempat tinggal Ayyas. Dan ternyata Devid hanya bisa mendapatkan sebuah apartemen yang harus berbagi dengan orang lain. Parahnya teman seapartemennya itu adalah dua orang wanita Rusia yang cantik yaitu Yelena dan Linor. Dan masalah bagi Ayyas pun bermula dari sini. Yelena adalah seorang pelacur kelas atas sedangkan Linor adalah seorang pemain biola yang akhirnya diketahui sebagai agen rahasia Mosad. Meskipun apartemen itu tersedia tiga kamar akan tetapi tetap menjadi cobaan bagi Ayyas sebagai seorang muslim yang sangat taat beribadah dan selalu berjalan di jalan Allah. Godaan untuk Ayyas tidak sampai disitu, dosen pembimbing yang telah dirujuk oleh dosen pembimbingnya di India tersebut tidak dapat membimbingnya karena ada sesuatu hal, dan beliau menyerahkan tuagasnya kepada seorang Doktor perempuan muda cantik jelita yang bernama Anastasia Palazzo. Maka, dimulailah liku-liku perjuangan dan petualangan seorang santri lulusan Universitas Madinah dalam menjalankan kehidupan penuh tantangan di negara yang sangat menjunjung tinggi seks bebas dan pornografi itu. Cobaan demi cobaan Ayyas hadapi di tengah kesibukannya dalam menyelesaikan tugas tesis penelitiannya di Rusia.
Mulai dari masalahnya dengan Yelena yang sebelumnya mengaku kepada dirinya adalah seorang tour gade wisatawan dan ternyata adalah seorang pelacur kelas atas. Dan ketika Yelena tengah dilanda masalah dengan mucikarinya, Ayyaslah yang turut andil dalam masalah tersebut. Dimana pada saat itu, Yelena mengalami kecelakaan karena disiksa oleh tiga orang pelanggannya, ia nyaris tewas jika Ayyas tidak menolongnya. Sebelumnya Yelena mengaku bahwa ia tidak mempercayai adanya Tuhan di bumi ini. Namun, setelah kejadian tersebut Ayyas memberikan nasihat bahwa ia masih diselamatkan oleh Tuhan dan ia seharusnya memeluk agama. Dan Yelena pun mulai mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh Ayyas. Sedangkan masalah lainnya dengan Linor yang seorang agen zionis Israel yang berencana menjebak dirinya. Linor sangat membenci Islam dan hidup bebas. Kehadiran Ayyas di Rusia membuka pintu zionis Israel untuk menjebak Ayyas sebagai pemuda Islam yang ternyata juga seorang jaringan teroris. Ayyas dijadikannya tumbal sebagai tersangka pengeboman yang telah direncanakan oleh zionis Israel. Namun, Ayyas hanya nyaris dipenjara karena difitnah melakukan pengeboman di Hotel Metropole oleh Linor. Ayyas ternyata masih dilindungi oleh Allah SWT. Lalu masalah perdebatannya dengan Doktor Anastasia Palazzo mengenai Ketuhanan. Interaksi yang intens antara Ayyas dengan Anastasia menimbulkan rasa simpati di hati Anastasia kepada Ayyas. Ketertarikannya itu pun semakin hari semakin menguat. Namun Ayyas sama sekali tidak mempunyai rasa yang sama seperti yang dirasakan oleh Doktor Anastasia Palazzo. Dia hanya menganggap Anastasia sebagai dosen pembimbingnya saja. Cobaan yang Ayyas hadapi di apartemennya membuat ia sudah tidak tahan lagi untuk segera pindah ke apartemen seorang guru berasal dari Indonesia yang mengajar di Sekolah Moscow Indonesia. Mulai dari situlah Ayyas baru pertama kali merasakan kebahagiaannya selama tinggal di Rusia.
Hubungan Ayyas dengan bekas teman satu apartemennya itu masih tetap berjalan dengan baik. Begitupun dengan Yelena. Yelena sekarang sudah menyadari kesalahannya, ia telah dilamar oleh Devid, yang tak lain juga adalah teman lama Ayyas di Indonesia yang dahulu juga terpengaruh hidup bebas tanpa adanya agama dan Tuhan. Kini Devid telah sadar karena bantuan dari Ayyas. Mereka berdua pun telah menikah dan menjadi pasangan muslim dan muslimah yang sakinah dan mawadah. Di satu sisi lain hampir sama dengan insyafnya Devid dan Yelena yang menikah dan menjadi orang Islam. Linor pun kini telah memeluk agama Islam, karena ia ternyata adalah anak dari orang tua yang berkebangsaan Palestina dan juga beragama Islam. Linor yang sekarang telah berganti nama menjadi Sofia sangat menyesali perbuatan yang selama ini dilakukannya sebagai anggota agen Zionis Israel. Awalnya ia tidak bisa menerima kenyataan tersebut namun perlahan ia mengikuti isi hati nuraninya untuk mewujudkan permohonan terakhir ibunya yang telah meninggal karena dibunuh oleh para anggota zionis Israel. Ibunya berpesan kepada ibu angkatnya yang selama ini ia ketahui sebagai ibu kandungnya bahwa Sofia harus beragama Islam dan tetap berkebangsaan Palestina. Suatu hari Sofia bermimpi bertemu ibunya, di dalam mimpi wajahnya sangat hancur, terdapat luka dan bernanah. Namun sangat berbeda dengan ibunya ia tampak begitu cantik. Ibunya berpesan agar ia menjadi orang yang baik dan harus menghapus semua perbuatan dosanya dengan cara ia harus bertaubat di jalan Allah. Dan ia harus mendapatkan seorang suami yang memiliki sifat seperti Nabi Yusuf. Sofia pun pergi mencari Ayyas, ia berpikir bahwa hanya Ayyaslah yang harus menjadi suaminya, karena menurut Sofia sifat Ayyas yang hampir sama dengan Nabi Yusuf.
Setibanya di apartemen Ayyas, Sofia pun langsung menceritakan semuanya kepada Ayyas. Ayyas sendiri sebenarnya sangat kaget namun juga terharu mendengar cerita Sofia. Ayyas tidak bisa mengiyakan permintaan Sofia, ia juga tidak berani menolaknya. Didalam hati Ayyas juga sebenarnya sangat ingin menyetujuinya, namun ia bimbang dan meminta waktu untuk melakukan shalat Istikharah agar dapat menemukan jawabannya. Sofiapun setuju dan memberikan waktu kepada Ayyas. Ketika di perjalanan pulang, Sofia ditembak mati oleh agen zionis Israel yang merasa sudah dikhianati oleh Sofia. Ayyas sendiri melihat kejadian tersebut, namun ia tidak dapat mencegahnya. Ayyas sangat sedih ia berjanji jika Allah masih memberikan kesempatan hidup untuknya ia akan menikahinya. Namun jika Allah mencabut nyawa Sofia, Ayyas hanya bisa berdo’a agar ia mati dalam keadaan husnul khotimah.
Kisah Bumi cinta ini banyak mengandung nilai-nilai dakwah yang disajikan untuk para pembaca. Ceritanya juga banyak mengajarkan tentang ilmu pengetahuan agama dan penggambaran kota Rusia juga sangat detail, mulai dari lokasi-lokasi strategis, gedung-gedung bersejarah, makanan khas Rusia, gaya hidup masyarakat di sana serta hal lainnya. Kutipan-kutipan bahasa Rusia juga benar-benar mampu menghanyutkan pembaca seakan benar-benar berada di negeri Rusia. Gaya bahasa yang digunakan juga sangat baik apalagi dalam percakapan antar tokoh sudah banyak digunakan bahasa yang baku, walaupun belum semua. Didalam kata-kata yang asing juga sudah terdapat penjelasan jadi lebih mudah dipahami oleh pembaca. Amanat yang disampaikan oleh pengarang pun mudah terserap, karena kecerdasan pengarang yang menuangkan karya dengan membangun jiwa para pembaca agar memiliki bekal kunci kemenangan orang-orang yang beriman, manakala musuh besar, terutama musuh yang dapat meluluhlantahkan keimanan orang-orang yang beriman. Hal ini pengarang tuangkan dalam karakter tokoh utama novel tersebut.
Banyak terdapat dialog-dialog yang sangat panjang dan jika dibayangkan ke dalam dunia nyata akan sangat tidak realistis. Penggunaan bahasa juga sedikit kurang halus dalam penyampaian nilai-nilai dakwah. Bahasanya terkadang terkesan menggurui dan terlalu panjang. Plot cerita terasa sangat datar. Ketika pada peristiwa dan kedzaliman yang dihadapi oleh tokoh Ayyas tidak terjadi sampai klimaks. Tokoh Ayyas jika menghadapi konflik selalu saja dapat dengan mudah teratasi yang berarti ia akhirnya selalu bahagia sepanjang cerita. Akhir kisah yang menggantung, yaitu ketika Linor atau Sofia ditembak mati oleh agen Mosad setelah ia menjadi Islam. Halaman terakhir tidak diketahui apakah Linor ini akan mati atau masih dapat terselamatkan, karena pembaca merasa ingin kelanjutan dari kisah akhirnya.
Dialog-dialog antar tokoh novel Bumi Cinta sebaiknya tidak terlalu panjang dan berbelit-belit apalagi mengenai penjelasan tentang Islam. Pembaca mungkin akan merasa bosan. Seharusnya akhir cerita harus dijelaskan mengenai akhir kisahnya, agar pembaca tidak merasa penasaran.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar