Bumi cinta Karya Habiburrahman
EL-Shirazy
Setelah Dalam Mihrab Cinta,
Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, pada 2010 lalu, Habiburrahman
El Shirazy kembali menerbitkan novel yang menurut saya lebih memikat, yaitu
Bumi Cinta. Tokoh utama yang bernama Muhammad Ayyas dimana ketika ia dihadapkan
oleh musuh imannya dalam negara yang menuhankan kebebasan, free sex,pornografi, dan pornoaksi,yaitu negara Rusia. Sepanjang
riset, Rusia adalah negeri paling bebas sedunia, sebagian besar penduduknya
adalah penganut faham free sex radikal.
Di negara seperti Rusia, orang-orang yang beriman tidaklah mudah menjaga dan
mempertahankan imannya. Dan di Rusia itulah, tokoh beriman sekaligus seorang
santri bernama Muhammad Ayyas berjuang mati-matian menghadapi musuh-musuh iman.
Ia berjuang sampai titik darah penghabisan. Tokoh Ayyas dalam novel ini
dihadirkan sebagai sosok yang tidak mengharapkan pujian dan mengundang rasa
kasihan bagi orang-orang yang mencintai dan berempati padanya. Ia juga sebagai
tokoh yang takut dibenci dan dicaci bagi orang yang tidak menyukainya. Muhammad
adalah hamba Allah yang terus berjuang mempertahankan keimanan, keyakinan dan
akidahnya. Perjuangan yang tidak ringan dan tidak mudah. Apalagi sebagai
manusia biasa, imannya terkadang bertambah, terkadang berkurang. Selain novel
ini didukung oleh latar belakang kehidupan agama, didukung juga oleh ideologi,
latar sosial, latar tempat serta suasana yang penuh konflik. Akankah iman dan
kehormatan tokoh Muhammad Ayyas ini dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi
nonik-nonik muda Moskwa, yang kecantikannya tiada tara? Dan apakah ia dapat
menghadapi semua tantangan dan cobaan yang diberikan Allah kepadanya di negeri
Rusia itu? Untuk lebih jelasnya sebaiknya kita baca kisahnya dalam novel yang
berjudul Bumi Cinta karya Habiburahman El Shirazy ini.
Seorang
mahasiswa muslim yang berkebangsaan Indonesia bernama Muhammad Ayyas sedang
ditugaskan untuk melakukan riset Sejarah Islam di Rusia untuk memenuhi gelar
Magister yang tengah dijalaninya di Universitas India. Muhammad Ayyas yang
sebelumnya menyelesaikan Sarjananya di Universitas Madinah ini berniat ingin
mengerjakan tugas penelitian dari dosen pembimbingnya yaitu mengenai Kehidupan
Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stalin. Setibanya di Rusia, Muhammad
Ayyas yang kerap dipanggil Ayyas disambut oleh teman lamanya Devid, mahasiswa
Indonesia yang kini sedang menuntut ilmu di negara tersebut. Devidlah yang
mencarikan apartemen untuk tempat tinggal Ayyas. Dan ternyata Devid hanya bisa
mendapatkan sebuah apartemen yang harus berbagi dengan orang lain. Parahnya teman seapartemennya itu adalah dua orang wanita Rusia yang cantik yaitu
Yelena dan Linor. Dan masalah bagi Ayyas pun bermula dari sini.
Yelena
adalah seorang pelacur kelas atas sedangkan Linor adalah seorang pemain biola
yang akhirnya diketahui sebagai agen rahasia Mosad. Meskipun apartemen itu
tersedia tiga kamar akan tetapi tetap menjadi cobaan bagi Ayyas sebagai seorang
muslim yang sangat taat beribadah dan selalu berjalan di jalan Allah. Godaan
untuk Ayyas tidak sampai disitu, dosen pembimbing yang telah dirujuk oleh dosen
pembimbingnya di India tersebut tidak dapat membimbingnya karena ada sesuatu
hal, dan beliau menyerahkan tuagasnya kepada seorang Doktor perempuan muda
cantik jelita yang bernama Anastasia Palazzo. Maka, dimulailah liku-liku
perjuangan dan petualangan seorang santri lulusan Universitas Madinah dalam
menjalankan kehidupan penuh tantangan di negara yang sangat menjunjung tinggi
seks bebas dan pornografi itu. Cobaan demi cobaan Ayyas hadapi di
tengah kesibukannya dalam menyelesaikan tugas tesis penelitiannya di Rusia.
Mulai dari
masalahnya dengan Yelena yang sebelumnya mengaku kepada dirinya adalah seorang
tour gade wisatawan dan ternyata adalah seorang pelacur kelas atas. Dan ketika
Yelena tengah dilanda masalah dengan mucikarinya, Ayyaslah yang turut andil
dalam masalah tersebut. Dimana pada saat itu, Yelena mengalami kecelakaan
karena disiksa oleh tiga orang pelanggannya, ia nyaris tewas jika Ayyas tidak
menolongnya. Sebelumnya Yelena mengaku bahwa ia tidak mempercayai adanya Tuhan
di bumi ini. Namun, setelah kejadian tersebut Ayyas memberikan nasihat bahwa ia
masih diselamatkan oleh Tuhan dan ia seharusnya memeluk agama. Dan Yelena pun
mulai mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh Ayyas. Sedangkan masalah lainnya
dengan Linor yang seorang agen zionis Israel yang berencana menjebak dirinya.
Linor sangat membenci Islam dan hidup bebas. Kehadiran Ayyas di Rusia membuka
pintu zionis Israel untuk menjebak Ayyas sebagai pemuda Islam yang ternyata
juga seorang jaringan teroris. Ayyas dijadikannya tumbal sebagai tersangka
pengeboman yang telah direncanakan oleh zionis Israel. Namun, Ayyas hanya nyaris dipenjara
karena difitnah melakukan pengeboman di Hotel Metropole oleh Linor. Ayyas ternyata masih dilindungi oleh Allah SWT. Lalu
masalah perdebatannya dengan Doktor Anastasia Palazzo mengenai Ketuhanan.
Interaksi yang intens antara Ayyas dengan Anastasia menimbulkan rasa simpati di
hati Anastasia kepada Ayyas. Ketertarikannya itu pun semakin hari semakin
menguat. Namun Ayyas sama sekali tidak mempunyai rasa yang sama seperti yang
dirasakan oleh Doktor Anastasia Palazzo. Dia hanya menganggap Anastasia sebagai
dosen pembimbingnya saja. Cobaan yang Ayyas hadapi di
apartemennya membuat ia sudah tidak tahan lagi untuk segera pindah ke apartemen
seorang guru berasal dari Indonesia yang mengajar di Sekolah Moscow Indonesia.
Mulai dari situlah Ayyas baru pertama kali merasakan kebahagiaannya selama
tinggal di Rusia.
Hubungan
Ayyas dengan bekas teman satu apartemennya itu masih tetap berjalan dengan
baik. Begitupun dengan Yelena. Yelena sekarang sudah menyadari kesalahannya, ia
telah dilamar oleh Devid, yang tak lain juga adalah teman lama Ayyas di
Indonesia yang dahulu juga terpengaruh hidup bebas tanpa adanya agama dan
Tuhan. Kini Devid telah sadar karena bantuan dari Ayyas. Mereka berdua pun
telah menikah dan menjadi pasangan muslim dan muslimah yang sakinah dan
mawadah. Di satu sisi lain hampir sama dengan insyafnya Devid dan Yelena yang
menikah dan menjadi orang Islam. Linor pun kini telah memeluk agama Islam,
karena ia ternyata adalah anak dari orang tua yang berkebangsaan Palestina dan
juga beragama Islam. Linor yang sekarang telah berganti nama menjadi Sofia
sangat menyesali perbuatan yang selama ini dilakukannya sebagai anggota agen
Zionis Israel. Awalnya ia tidak bisa menerima kenyataan tersebut namun perlahan
ia mengikuti isi hati nuraninya untuk mewujudkan permohonan terakhir ibunya yang
telah meninggal karena dibunuh oleh para anggota zionis Israel. Ibunya berpesan
kepada ibu angkatnya yang selama ini ia ketahui sebagai ibu kandungnya bahwa
Sofia harus beragama Islam dan tetap berkebangsaan Palestina. Suatu hari Sofia
bermimpi bertemu ibunya, di dalam mimpi wajahnya sangat hancur, terdapat luka
dan bernanah. Namun sangat berbeda dengan ibunya ia tampak begitu cantik.
Ibunya berpesan agar ia menjadi orang yang baik dan harus menghapus semua
perbuatan dosanya dengan cara ia harus bertaubat di jalan Allah. Dan ia harus
mendapatkan seorang suami yang memiliki sifat seperti Nabi Yusuf. Sofia pun
pergi mencari Ayyas, ia berpikir bahwa hanya Ayyaslah yang harus menjadi
suaminya, karena menurut Sofia sifat Ayyas yang hampir sama dengan Nabi Yusuf.
Setibanya di
apartemen Ayyas, Sofia pun langsung menceritakan semuanya kepada Ayyas. Ayyas
sendiri sebenarnya sangat kaget namun juga terharu mendengar cerita Sofia.
Ayyas tidak bisa mengiyakan permintaan Sofia, ia juga tidak berani menolaknya.
Didalam hati Ayyas juga sebenarnya sangat ingin menyetujuinya, namun ia bimbang
dan meminta waktu untuk melakukan shalat Istikharah agar dapat menemukan
jawabannya. Sofiapun setuju dan memberikan waktu kepada Ayyas. Ketika di
perjalanan pulang, Sofia ditembak mati oleh agen zionis Israel yang merasa
sudah dikhianati oleh Sofia. Ayyas sendiri melihat kejadian tersebut, namun ia
tidak dapat mencegahnya. Ayyas sangat sedih ia berjanji jika Allah masih
memberikan kesempatan hidup untuknya ia akan menikahinya. Namun jika Allah
mencabut nyawa Sofia, Ayyas hanya bisa berdo’a agar ia mati dalam keadaan
husnul khotimah.
Kisah Bumi
cinta ini banyak mengandung nilai-nilai dakwah yang disajikan untuk para
pembaca. Ceritanya juga banyak mengajarkan tentang ilmu pengetahuan agama dan
penggambaran kota Rusia juga sangat detail, mulai dari lokasi-lokasi strategis,
gedung-gedung bersejarah, makanan khas Rusia, gaya hidup masyarakat di sana
serta hal lainnya. Kutipan-kutipan bahasa Rusia juga benar-benar mampu
menghanyutkan pembaca seakan benar-benar berada di negeri Rusia. Gaya bahasa
yang digunakan juga sangat baik apalagi dalam percakapan antar tokoh sudah
banyak digunakan bahasa yang baku, walaupun belum semua. Didalam kata-kata yang
asing juga sudah terdapat penjelasan jadi lebih mudah dipahami oleh pembaca. Amanat
yang disampaikan oleh pengarang pun mudah terserap, karena kecerdasan pengarang
yang menuangkan karya dengan membangun jiwa para pembaca agar memiliki bekal
kunci kemenangan orang-orang yang beriman, manakala musuh besar, terutama musuh
yang dapat meluluhlantahkan keimanan orang-orang yang beriman. Hal ini
pengarang tuangkan dalam karakter tokoh utama novel tersebut.
Banyak
terdapat dialog-dialog yang sangat panjang dan jika dibayangkan ke dalam dunia
nyata akan sangat tidak realistis. Penggunaan bahasa juga sedikit kurang halus
dalam penyampaian nilai-nilai dakwah. Bahasanya terkadang terkesan menggurui
dan terlalu panjang. Plot cerita terasa sangat datar. Ketika pada peristiwa dan
kedzaliman yang dihadapi oleh tokoh Ayyas tidak terjadi sampai klimaks. Tokoh
Ayyas jika menghadapi konflik selalu saja dapat dengan mudah teratasi yang
berarti ia akhirnya selalu bahagia sepanjang cerita. Akhir kisah yang
menggantung, yaitu ketika Linor atau Sofia ditembak mati oleh agen Mosad
setelah ia menjadi Islam. Halaman terakhir tidak diketahui apakah Linor ini
akan mati atau masih dapat terselamatkan, karena pembaca merasa ingin
kelanjutan dari kisah akhirnya.
Dialog-dialog
antar tokoh novel Bumi Cinta sebaiknya tidak terlalu panjang dan berbelit-belit
apalagi mengenai penjelasan tentang Islam. Pembaca mungkin akan merasa bosan.
Seharusnya akhir cerita harus dijelaskan mengenai akhir kisahnya, agar pembaca
tidak merasa penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar